!-- PopAds.net Popunder Code for romisatria.blogspot.com --> Blog Anak Minang: 08/01/2016 - 09/01/2016

CERPEN LUCU : Tantangan Si Tajir (Orang Kaya)

Alkisah ada seorang kaya raya sedang mengadakan pesta di rumahnya. Kekayaan orang ini nggakkira-kira, duitnya bejibun, belon rumahnya di beberapa kawasan elit di seluruh dunia, punya banyak simpanan cewek. Dia juga punya beberapa helikopter & pesawat terbang.
Orangnya rada nyentrik. Kolam renangnya diisi banyak buaya. Lagi pada pesta di pinggir kolam, si doi berdiri di atas menara life guard supaya temen-temennya bisa ngeliat. Terus dia suruh semuanya tenang & berkata Baiklah, orang pertama yg berani renang di kolam ini dari ujung ke ujung bakalan gue kasih semua duit gue. Semua pada diem. Si kaya ngeliat ke temen-tememnya dengan gemes lalu berkata OK, orang pertama yang berani renang di kolam ini dari ujung ke ujung, gue kasih semua duit gue plus rumah gue. Tetap nggak ada juga yang bereaksi. OK, kalau gitu semua duit gue, rumah, mobil-mobil,pesawat terbang, semua milik gue, saham, surat berharga dan semua cewek gue, pokoke semua yg gue miliki.
SPLASH!!! Ada yang terjun! Buaya-buaya pada ngerubutin tapi dia berkelit aje kayak Tarzan. Berkelit ke sono-sini, berkelahi juge dengan buaya itu. Akhirnya nyampe juga di seberang. Si kaya turun dari life guard tower lalu berlari ke orang itu.
Kaya: Gile lu! Hebat bener, gua nggak nyangka kalo ada yang berani melakukannya. Elu mau duitnya sekarang?
Nekad: Nggak! gue nggak mau duit!
Kaya: Elu mau rumahnya sekarang?
Nekad: Nggak! gue nggak mau rumahnya
Kaya: Elu mau mobil ama pesawatnya sekarang atau ntar?
Nekad: Nggak! gue juga nggak mau pesawat
Kaya: Elu minta saham atau surat berharga?
Nekad: Nggak! gue nggak mau
Kaya: Elu minta cewek gue?
Nekad: Nggak gue juge nggak mau itu
Kaya: Habis, elu itu maunya apa?????
Nekad: Gue mau tahu siapa bejingan yang dorong gue tadi!



http://www.pujangga.web.id/

CERPEN LUCU : Minta Naik Gaji

Suatu hari, seorang wanita pembantu rumah tangga mendatangi majikan perempuannya.
Pembantu: "nyonya, saya mau mintanaik gaji.."
Nyonya: "kenapa saya harus menaikkan gaji kamu?"
Pembantu: "ada 3 alasan nyonya.. Pertama saya membersihkan rumah lebih bersih daripada nyonya."
Nyonya: "siapa yg bilang?"
Pembantu: "Tuan yg bilang nyonya".
Nyonya: "oh..."
Pembantu: "kedua, saya memasak lebih enak daripada nyonya."
Nyonya: "siapa yg bilang?"
Pembantu: "Tuan yg bilang."
Nyonya: "oh..."
Pembantu: :ketiga, saya di ranjang lebih hebat daripada nyonya."
Nyonya: "Hah!!! Apa tuan juga yang bilang !!?!! (Sedikit nada-nada curiga)"
Pembantu: "Bukan nyonya.., tapi tuan sebelah rumah yang bilang, kalo nyonya kurang hebat di ranjang"
Nyonya: "Ssssstt!!! Kamu minta naik brp???"

http://www.pujangga.web.id/

CERPEN LUCU : Kisah Tiga Pilot

Kisah 3 Pilot yang disandera oleh
Suku Dayak yg Kanibal, ke-3 pilot
yg takut tersebut memohon agar
tidak dibunuh. Maka kepala suku
setempat berkata, Kalo kamu
semua masih mau hidup, kalian
harus pergi ke hutan dan bawa
kembali 10 buah yg jenisnya
sama. Tapi kalian hanya
mendapatkan waktu 3 jam!
Sebelum 3 jam, pilot ke 1 pun
akhirnya datang membawa 10
buah apel.
Kepala Suku : 'Baik kamu telah
membawa 10 buah apel.
Sekarang masukkan semua apel
itu melalui lobang pantat kamu
satu persatu. Kalau kamu
merintih, atau membuat suara,
kamu akan saya potong2!'
Dengan penuh perjuangan dan
ketahanan akhirnya apel ke 1 bisa
dia masukkan. Namun di apel yg
ke 2 ia tidak bisa menahan sakit,
dan seraya merintih. Dengan
kejam sang kepala suku
memenggal kepala si pilot. Maka
naiklah ia ke surga.
Pilot ke-2 datang membawa 10
buah lengkeng. Dan kepala suku
memberikan instruksi yg sama.
*Dalam hati*'Yah kalo lengkeng
sih gampang! Satu lengkeng
masuk, dua lengkeng, tiga
lengkeng, tapi pada saat ia
memasukkan lengkeng yg ke 10
sang kepala suku tiba2
memotong kepalanya.
Saat pilot ke-2 naik ke surga ia
bertemu dengan pilot-1.
Pilot2 : Wah kamu mati juga ya?
Pilot1 : Iya aku bawa apel sih. Kan
sakit ! Sialan itu kepala suku,
syaratnya berat banget! Trus
kamu bawa buah apa?
Pilot2 : Lengkeng.
Pilot1 : Lengkeng? Itu kan
gampang, kecil, ga sakit lagi!
Pilot2 : Emang betul. Semua
lengkeng hampir aku masukkan
semua ke dalam lobang pantat.
Tapi ya itu, tiba2 aku tertawa dan
semua lengkeng yg aku sudah
masukkan keluar semua ..
Pilot1 : Bego kamu! Koq ketawa ?
Pilot2 : habis pas mau masukin
lengkeng ke 10 aku liat Pilot-3
bawa DUREN...!!!

CERPEN : Si Fakir yang Dermawan

Pada zaman dahulu, ada seorang lelaki yang beriman
tinggal bersama dengan isteri dan anak-anaknya. Mereka
tinggal dalam sebuah gubuk sederhana. Meskipun mereka
jauh dari kilauan dan gemerlap materi, hati mereka
dipenuhi dengan kasih sayang.
Pada suatu hari, lelaki beriman itu berada dalam kesulitan,
sampai-sampai isterinya berkata kepada lelaki itu, “Kini
simpanan kita tinggal satu dirham saja.” Lelaki itu
mengambil satu dirham tersebut dan pergi ke pasar.
Dengan uang itu dia akan membeli sedikit makanan.
Dalam keadaan bertawakal kepada Allah, dia tiba di pasar.
Baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba terdengar
suara gaduh. Seseorang berkata dengan marah, “Engkau
harus membayar utangmu. Jika tidak, aku tidak akan
membiarkan engkau pergi.”
Lelaki yang berdiri di hadapan orang itu menundukkan
kepalanya karena malu. Sang lelaki yang beriman itu
mendekati kedua orang yang berselisih itu dan dengan
suara yang lembut bertanya, “Baiklah, katakanlah apa
yang menyebabkan kalian berselisih paham.”
Lelaki yang berhutang berkata, “Lelaki ini telah
menjatuhkan harga diriku hanya karena uang satu dirham,
padahal saat ini aku tidak mampu untuk melunasi utang
tersebut.”
Lelaki beriman itu berfikir sebentar, kemudian uang satu
dirham yang dimilikinya itu diberikannya kepada si
penghutang. Akhirnya, terjalinlah persahabatan antara
orang itu tadi. Lelaki yang berutang itu mendo’akan
keselamatan buat lelaki yang beriman itu serta
mengucapkan kesyukurannya.
Hati lelaki beriman itu dipenuhi rasa gembira karena
berhasil menolong orang lain. Lalu dia pun pulang ke
rumahnya. Di pertengahan jalan dia terpikir, “Sekarang,
bagaimana aku harus memberi jawaban kepada isteriku?
Jika dia memprotes, aku akan membiarkannya karena itu
haknya.”
Sesampainya di rumah, dia menceritakan apa yang telah
terajdi. Isterinya juga merupakan seorang perempuan yang
baik dan beriman. Dia tidak memprotes suaminya, malah
berkata, “Engkau telah melakukan sesuatu yang baik hari
ini dan engkau telah memelihara harga diri lelaki itu. Allah
pasti akan memberi balasan kepadamu. Ambillah tali yang
ada di rumah kita ini dan juallah di pasar. Mudah-
mudahan, uang tersebut bisa engkau gunakan untuk
membeli makanan.”
Lelaki beriman itu merasa sungguh gembira dengan sikap
isterinya tersebut. Dia kemudian mengambil tali itu dan
membawanya ke pasar. Namun, betapa pun dia berusaha
keras untuk menjual tali itu, tidak ada seorang pun yang
ingin membelinya. Dengan rasa putus asa, dia pulang ke
rumahnya. Di pertengahan jalan pulang, dia bertemu
dengan nelayan penjual ikan yang juga gagal menjual
ikannya. Lelaki beriman itu menghampirinya dan berkata,
“Tidak ada orang yang ingin membeli ikanmu dan tidak
juga taliku. Bagaimana menurutmu bila kita berdua saling
menukar barang ini?”
Si nelayan berpikir dan kemudian berkata, “Aku tidak
mempunyai tempat untuk menyimpan ikan ini di rumah.
Lebih baik engkau ambillah ikan ini dan sebagai gantinya
aku akan menjadi pemilik talimu yang mungkin di satu
hari nanti berguna buatku.”
Akhirnya, lelaki beriman itu membawa pulang ikan ke
rumahnya. Isterinya dengan gembira segera memasak ikan
tersebut. Ketika perut ikan dibelah, dengan penuh takjub
dia menemukan sebuah mutiara yang berharga di
dalamnya. Ya, suami istri mukmin yang baik hati itu
memperoleh harta yang banyak.
Lelaki itu membawa mutiara ke toko emas untuk dijual
dan mutiara itu terjual dengan harga seratus dirham.
Lelaki itu dan isterinya bersyukur kepada Allah yang telah
memberikan mereka kekayaan. Mereka pun tidak lupa
tetap berbuat baik dengan membagi-bagikan sebagian uang
mereka kepada orang-orang miskin lainnya. Lelaki
beriman itu berkata kepada isterinya, “Allah telah
mengaruniakan kepada kita nikmat, kesenangan, dan
kemewahan. Kini, sebagai tanda kesyukuran atas nikmat
ini, marilah kita membagikan kekayaan yang ada kepada
mereka yang memerlukan. Siapakah yang lebih layak dari
sang nelayan yang telah bersusah payah menangkap ikan di
laut itu?”
Lelaki beriman itu pergi ke pasar dan mencari si nelayan
itu. Setelah berusaha keras, akhirnya dia bertemu dengan
sang nelayan dan dia pun menceritakan pengalamannya.
Dia berkata, “Aku ingin memberi sebagian dari uang ini
kepadamu.” Meskipun miskin, nelayan itu adalah seorang
lelaki yang baik hati. Dia berkata, “Wahai teman, apa yang
engkau dapatkan di dalam perut ikan itu disebabkan
karena kebaikanmu dan aku tidak bersedia mengambil
apa-apa darimu.”
Lelaki beriman itu menjawab, “Allah telah memberi ilham
kepadamu, sehingga dengan niat baik engkau yang telah
menukar ikan milikmu dengan taliku, maka aku dapat
mengenyangkan perut isteri dan anak-anakku. Ketahuilah,
apa yang ingin aku berikan kepadamu ini adalah hadiah
bagi niat baikmu itu. Allah menginginkan agar engkau pun
menikmati nikmat yang Dia berikan.”
Akhirnya, nelayan tersebut menerima uang itu dan
mengucapkan syukur kepada Allah atas kebaikan dan
karunia Allah. Dengan cara ini, Allah telah memberi
kemuliaan kepada lelaki beriman dan isterinya itu lewat
ujianNya. Dalam ketiadaan harta, mereka tetap bersabar
dan dalam keadaan berkecukupan, mereka mengucapkan
syukur kepada Allah dan membagi nikmat itu dengan
orang lain..